www.globalnewstvindonesia.com // Sambas // Kalimantan Barat // Di awal tahun 2025 di setiap pembangunan infrastruktur melalui anggaran tahun 2024 APBN,APBD Provinsi Kabupaten sudah rampung selesai tender,dan pemanfaatan nya di rasakan masyarakat.
Namun tidak sedikit masyarakat merasakan kecewa dari hasil pembangunan di setiap infrastruktur ,karena hasil pembangunan pisik nya tidak maksimal terindikasi gagal mutu/gagal kontruksi,karena banyak di temukan di setiap titik pembangunan,sudah mengalami kerusakan,meski masih ada waktu pemeliharaan.
Terkait banyak media memberitakan menyangkut dari mutu pembangunan dan banyak eleman masyarakat memberikan tanggapan,itu berarti masyarakat bisa mengawasi pentingnya infrastruktur pembangunan bagi masyarakat supaya jangan ada kontraktor dan rekanan nakal sehingga merugikan keuangan negara dan merugikan masyarakat sebagai pengguna penerima pemanfaatan, bisa menghasilkan mutu dari pembangunan tersebut bisa maksimal.
Dari hasil pantauan media ini dan beberapa waktu lalu yang sempat viral dari tayangan pemberitaan mengenai pembangunan Puskesmas Terigas yang baru hitungan minggu sudah mengalami kerusakan.
Kini terpantau kembali oleh media ini,sebuah gedung yang menelan anggaran yang cukup fantastis dari hasil kroscek di lokasi terlihat sudah mengalami keretakan di bagian depan gedung tersebut.
Di mana gedung tersebut dari anggaran DAU tahun 2024 melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas pelaksana CV Empat Piral Persada dengan menelan biaya RP.9.022.837.00,00 (Sembilan milyar dua ratus dua puluh juta delapan ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah),menghasilkan sebuah gedung Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat Kecamatan Sajad Kabupaten Sambas,itu perlu di maksimal kan mutu kualitas pembangunan nya bisa bertahan lama.
Dari bebagai tanggapan masyarakat dan viral nya di pemberitaan media-media mengenai pembangunan infrastruktur di setiap lini yang terkesan terindikasi ada dugaan kongkalikong antara pihak-pihak rekanan di pelaksanaan pembangunan .Ketua Ratu Prabu DPC Kabupaten Sambas (Wardi) mengatakan saat di wawancarai media ini.
"Disni lh perlunya menyiapkan para pelaku-pelaku pembangunan infrastruktur yang berkompeten dan juga menjadi perpanjangan tangan bagi pencapaian mutu pembangunan infrastruktur.
"Dan juga sebagai pelaku-pelaku pembangunan infrastruktur harus dapat memiliki dedikasi yang tinggi serta memahami betapa pentingnya peranan laboratorium dalam pembangunan infrastruktur,untuk mengkaji layaknya untuk sebuah pembangunan" jelasnya.
"Ia menambahkan,karena kita sudah banyak melihat di lapangan dan juga kita mendengar keluhan dan tanggapan masyarakat berbagai elemen dilapangan, pembangunan infrastruktur belum berjalan maksimal karena kurangnya informasi dan pemahaman tentang kualitas mutu pembangunan infrastruktur tersebut sehingga tak jarang juga terjadi kegagalan konstruksi” imbuhnya.
Untuk itu diharapkan bagi para pelaku pelaksana pembangunan agar bisa memahami bagaimana pentingnya kualitas perkerjaan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, kepada semua stakeholder terkait bisa lebih memanfaatkan UPTD pengujian dan laboraturium sebagai kontrol uji mutu dalam setiap perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan infrastruktur di tanah Kabupaten Sambas ini khsusus nya,dan tanah provinsi Kalimantan Barat pada umumnya.
” Saya berharap semoga kedepan nya para pelaku pemangku kebijakan untuk pembangunan infrastruktur bisa menyadari jangan hanya mengejar keuntungan,tanpa memperhitungkan mutu kualitas,sehingga merugikan uang rakyat,dan bisa terjadi terjerat hukum,dari ulah-ulah para pelaku pelaksanaan pembangunan yang nakal.Kita semua berharap,kedepan nya program-program pemerintah bisa berjalan maksimal," tandasnya.
Jurnalis : Revie